GMNI Aru gelar Konfercab Ke-1 Tahun 2025. Ini Harapan Bupati

LEPANEWS.COM, Dobo (Kepulauan Aru),- Guna mencapai kepengurusan Gerakan Mahasiswa Nasioanal Indonesia (GMNI ) Kabupaten Kepulauan Aru Tahun ajaran 2025-2027 maka pengurus GMNI Kepulauan Aru menggelar konferensi luar biasa yang bertempat di Gedung BPKAD, Jl. Pemda, Kelurahan Siwalima, Kecamatan. Pulau-pulau Aru, Kabupaten. Kepulauan Aru.pada Sabtu, (¹0/05/2025).

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, Bupati Kepulauan Aru diwakili Asisten I Bupati Kepulauan Aru, Elita Josephine Maelisa, Ketua KPUD Kabupaten Kepulauan Aru Halati Mangar, Kapolres Kepulauan Aru diwakili Wakapolres Kepulauan Aru, Kompol Johanes horhorouw, AMK, SH, Komandan Lanal Aru diwakili Pasintel Lanal Aru, Kapten Laut (S) Rachmad S Yoku, S.T.Han., M.KP, Danki Brimob Ki 2 Yon C di wakili Ipda Bob Rumbang, Komisioner KPU Divisi Data Robi Tiljuir, serta Para Aliansi, PMII, ANSOR, AMGPM, GMKI, PMKRIdan tamu undangan lainnya.

Bupati Kabupaten. Kepulauan Aru Timotius Kaidel dalam sambutannya yang di bacakan Asisten 1 Elita Josephine Maelisa mengatakan
agenda Konferensi Cabang, adalah, agenda yang mana lewat Konferensi ini sangat penting dalam kepengurusan GMNI periode 2025 2027
selain itu pula kedepannya akak dilaksanakan Kongres membicarai
program dan kebijakan strategis organisasi ke depan.

Pada momentum itu Kaidel menyampaikan apresiasi di sertai harapan agar agenda tersebut hendaknya menghasilkan hal-hal positif, konstruktif sehingga dapat menghasilkan kader-kader muda yang nanti ya dapat memberikan kontribusinya bagi masyarakat.

“GMNI sebagai organisasi kader, yang didalamnya berhimpun mahasiswa-mahasiswi yang merupakan pemuda-pemudi harapan bangsa, harus mampu tampil sebagai pembaharu, dan pemersatu bangsa.
Pemuda sering disebut sebagai “Leader of Tommorow” atau pemimpin masa depan dari suatu bangsa” Harap Bupati

Dikatakan sejarah telah mencatat, bahwa pemuda selalu tampil sebagai pernyelamat disaat kondisi bangsa dalam kondisi carut marut. Oleh karena itutah ditangan para pemuda lah, nasib bangsa ini dipertaruhkan. GMNI harus menyadari bahwa eksistensi dan kehadirannya di tengah-tengah komunitas Masyarakat, dan ditengah-tengah kehidupan
berbangsa dan bernegara sangat dibutuhkan.

Dengan demikian, GMNI harus mampu menggerakkan dan mendistribusikan sumberdaya kadernya secara efektif bagi upaya pengembangan intelektual, kultural, dan sosial kemasyarakatan, politik dan Ideologi, sehingga kelak GMNI mampu menempati wilayah-wilayah strategis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. konerensi

Bertolak dari pemikiran tersebut diatas, maka pelaksanaan Konferensi Cabang GMNI Kepulauan Aru ke-1, patut disambut positif oleh semua kader GMNI yang tergabung dalam wadah organisasi ini, karena melalui koordinasi yang efektif, seluruh arah
perjuangan organisasi ini akan semakin padu, terarah, mencapai tujuan yang dinginkan oleh organisasi.

• Hal ini sejalan dengan motto perjuangan GMNI yakni Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang, yang memilki arti bahwa pejuang melakukan dan mengupayakan kepentingan banyak orang
perjuangannya, pemikir atau intelektual yang ‘selalu mengabdikan ilmunya untuk perjuangan
rakyat sepenuhnya.

Untuk itu momentum ini, hendaknya dapat dimaknai dan dipahami, sebagai sarana yang memiliki nilai strategis bagi GMNI, guna membicarakan berbagai masalah dan bukan untuk beradu-argumentasi terhadap berbagai persoalan organisasi, namun lebih dititikberatkan pada konsep-konsep strategis terkait dengan persoalan kepemudaan, dan sosial kemasyarakatan serta perjuangan organisasi di daerah ini.

“Saya berharap konferensi ini dapat melahirkan ide-ide pemikiran konstruktif, inovatif dan kreatif yang tertuang dalam satu rekomendasi, saran tindak, kesepakatan atau apapun namanya, yang terpenting adalah menghasilkan sesuatu yang menjaga dan menjamin terus membahananya semangat nasionalisme, serta tegak berdirinya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Oleh sebab itu, Hindarilah tindakan-tindakan yang bersifat anarkis, serta tindakan kekerasan
lainnya. Utamakanlah dialog melalui musyawarah untuk mencapai permufakatan. Di dalam demokrasi saat ini, sikap kritis adalah hal yang baik, guna menjaga keseimbangan penyelenggaraan pemerintahan, dengan adanya mekanisme pengawasan dari masyarakat, namun demikian hendaknya sikap kritis yang ditunjukkan oleh GMNI masih tetap berlandas pada hati nurani dan sifat Kasih Persaudaraan.” Harap Kaidel. (*)

Pos terkait