Dikbud Pastikan Implementasi KMB Tahun 2024 Sudah Dijalankan Semua Sekolah

LEPANEWS.COM, Terkait implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan Tingkat SMA dan SMK di Provinsi Maluku Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Husein, S.Pd., M.Pd yang ditemui media ini diruang kerjanya. Rabu (9/8) mengatakan bahwa, Tentang implementasi Merdeka di Satuan Pendidikan di Provinsi Maluku, sebagaimana yang kita ketahui bersama, Implementasi kurikulum merdeka itu, terbagi tiga, Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

Lanjutnya, kalau mandiri belajar ini, kurikulumnya masih digabungkan dengan kurikulum 2013, kemudian yang kedua adalah mandiri berubah ini, adalah sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka tetapi dia masih mendapatkan pendampingan dari sekolah-sekolah yang menggunakan kurikulum dengan kategori ketiga, Jadi mandiri berbagi ini dikhususkan bagi sekolah-sekolah penggerak, dimana sekolah penggerak ini, bukan hanya membuat kurikulum diberlakukan di suatu pendidikan dia secara baik tetapi juga dia mempunyai kewajiban untuk berbagi dengan sekolah-sekolah yang lain yang kategori 1 dan kategori 2, di kota Ambon sendiri, itu implementasi kurikulum merdeka itu, telah diterapkan kepada seluruh sekolah walaupun PP-nya ada tipe 1, tipe 2 dan tipe 3.

Bacaan Lainnya

“yang tadi tipe 3 yang mandiri berbagi itu adalah dikhususkan kepada sekolah-sekolah penggerak, seperti SMA 2 Ambon, SMA Xaverius Ambon, SMA Kristen Ambon dan SMA 13 Ambon, itu mereka adalah sekolah-sekolah penggerak, maka mandiri berbagai mereka itu, Di samping mereka mengimplementasi secara kurikulum merdeka di satuan pendidikannya, juga kepada sekolah-sekolah imbas, katakanlah kemarin di SMA Kristen itu ada sekolah imbasnya, diimbaskan kepada dua tipe kurikulum yang mandiri belajar dan mandiri berubah.

Olehnya itu, di tahun 2024 itu, Pemberlakuan kurikulum merdeka itu sudah diberlakukan untuk seluruh satuan pendidikan, maka itu yang dimulai dari kelas X dulu, yang sekarang sudah kelas XI maka di tahun 2024 seluruh sekolah sudah harus menerapkan kurikulum merdeka. Terkait dengan ini juga, mungkin perlu kami memberikan catatan penting bahwa dari sekian banyak keunggulan, kurikulum ini dapat menjadi muatan atau modal kepada siswa untuk dapat bersaing di eranya mereka.

“jadi kurikulum ini sifatnya proaktif, dan diharapkan akan menjadi membekali siswa, supaya siswa di zamannya, mereka bersaing, katakanlah kalau umpamanya mereka di SMA dan lulus, setelah 3 sampai 5 tahun kuliah, maka 10 atau 20 tahun kemudian itu, mereka sudah memiliki bekal, makanya kurikulum ini, perlu direvisi setiap waktu. Untuk itu, menurut hemat kami, salah satu keunggulan daripada implementasi kurikulum merdeka dibandingkan dengan kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya itu adalah yaitu soal penekanan pada pembelajaran deferensiasi misalnya itu kemudian ada asesment awal, dimana assesment awal ini, sebenarnya kalau kita dulu itu dijustice, kalau nanti tamat di SMP maka demikian ketika masuk SMA inilah pelajarannya, misalnya di pelajaran matematika, ini pelajaran pertama, materi kedua, materi ketiga dan sebagainya dianggap sama, dianggap memiliki kualitas yang sama, tetapi implementasi kurikulum merdeka dalam rangka untuk mengadakan pembelajaran diferensiasi maka harus di awal saya mesti di asesmen dulu oleh gurunya, misalnya mata pelajaran matematika oh ternyata ini loh, karena plaform kita berbeda-beda, atas dasar IQ atau dasar kondisi keluarga, atas dasar keadaan ekonomi, atas dasar sosial masyarakat berbeda sehingga demikian ketika diberikan mata pelajaran kita sudah siap, jadi pembelajaran diferensiasi itu adalah pembelajaran yang memperlakukan siswa dalam perbedaan potensi baik diakibatkan oleh tadi keadaan ekonomi, keadaan keluarga, keadaan lingkungan sekitar masyarakat dan sebagainya Itu yang pertama.

Kemudian yang kedua salah satu keistimewaan dari kurikulum merdeka adalah kurikulum ini lebih banyak mengarah kepada pengembangan potensi peserta didik, kalau kurikulum dulu kita bisa samakan saja, tetatpi sekarang terlihat potensi siswanya dimana, maka itu yang perlu dikembangkan oleh sekolah termasuk kegiatan ekstrakurikulernya, misalnya siswa hobinya tari maka sekolah harus menyediakan fokusnya di seni tari, supaya bisa dikembangkan disitu, lalu kemudian misalnya, ternyata saya ini, hobinya di olahraga, olahraga apa itu, jadi potensi siswa itu sudah sangat dihargai, pada kurikulum yang baru ini, berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya yang memperlakukan sama. “jadi sangat berbeda dan sangat baik dalam penilaian makanya penilaian itu bisa terlihat ada nilai A Plus dan sebagainya, “tutupnya. (*

 

Pos terkait