LEPANEWS.COM, Dobo (Kepulauan Aru),-Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aru, Timotius Kaidel dan Moh. Djumpa, tampil memukau dalam debat terbuka yang digelar pertama oleh KPU Kabupatin Kepulauan Aru, Maluku, di aulah Cendrawasih Dobo Rabu, 13 November 2024 malam.
Pada acara yang berlangsung penuh antusias tersebut, pasangan calon ini hadir mengenakan baju kemana lengan panjang dengan bermotif batik coklat muda dan tua, mereka juga mengenakan mahkota Cendrawasih sebagai simbol kebanggaan orang Aru dan menunjukkan komitmen mereka dalam menjunjung tinggi adat dan budaya lokal.
Sebelum berangkat menuju lokasi debat, Kaidel menyampaikan pesan mengenai pentingnya pakaian adat Aru yang mereka kenakan.
“Baju batik dan mahkota Cendrawasih yang kami kenakan ini bukan sekadar busana, tetapi simbol penghormatan terhadap budaya dan kearifan lokal masyarakat Kepulauan Aru,” ujar Kaidel
Menurutnya, mengenakan pakaian adat Aru adalah wujud kepedulian terhadap pelestarian budaya sekaligus menunjukkan identitas Aru sebagai wilayah yang kental dengan budaya adat.
Debat terbuka ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk memaparkan visi dan misi mereka dalam membangun Kepulauan Aru ke depan.
Dengan tampil mengenakan pakaian adat, Timotiis Kaidel dan Moh. Djumpa juga ingin menyampaikan pesan bahwa pembangunan di Aru tidak hanya sebatas infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga pelestarian budaya yang menjadi identitas daerah.
Keunikan pakaian yang dikenakan pasangan calon ini menarik perhatian banyak peserta dan penonton yang hadir di lokasi debat maupun yang mengikuti melalui siaran langsung.
Baju bermotif batik yang dikenakan menambah nuansa khas Aru, seolah menegaskan bahwa mereka siap membawa semangat kearifan lokal dalam kepemimpinan mereka jika terpilih nanti.
Di tengah derasnya arus modernisasi, upaya melestarikan budaya Aru di Aru tentu menjadi nilai tambah yang sangat penting.
Penampilan pasangan calon ini pun menjadi sorotan, bukan hanya sebagai ikon budaya tetapi juga sebagai simbol harapan agar generasi muda turut menghargai dan melestarikan budaya daerah.
Sebagai calon pemimpin daerah, Timotius Kaidel dan Moh. Djumpa menunjukkan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga warisan budaya leluhur.(*)