Lepanews.com, Namlea, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea mengikuti Ujian Kompetensi Bersertifikasi yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Buru. Sebanyak 14 orang WBP mengikuti ujian kompetensi perbengkelan di Desa Karang Jaya, Rabu (27/7).
Ujian yang diawasi langsung oleh instruktur BLK serta didampingi langsung oleh Kepala Subseksi Pembinaan ini dibagi menjadi dua sesi ujian yakni ujian materi dan praktek. Raut keseriusan WBP tampak terlihat jelas selama ujian yang dilangsungkan di Tempat Uji Kompetensi BLK itu.
Mustafa La Abidin selaku Kasubsi Pembinaan menjelaskan sebelumnya WBP sudah pernah mengikuti pelatihan perbengkelan selama empat kali pertemuan yang digelar di Lapas Namlea. Oleh karena itu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman WBP maka diselenggarakan ujian kompetensi.
“Dalam beberapa kali pertemuan, WBP sudah diajarkan tentang perbengkelan dan otomotif dari instruktur BLK. Pengetahuan mengenai alat-alat sampai dengan bongkar pasang mesin motor diajarkan kepada WBP selama pelatihan,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut ia juga mengatakan apabila mengikuti tahapan ujian dengan baik, serta lulus uji kompetensi maka WBP berhak mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa bidang yang dipelajari telah dikuasai dengan baik.
“Apabila lulus ujian, mereka berhak mengantongi sertifikat yang membuktikan bahwa mereka telah kompeten di bidangnya. Tak hanya itu sertifikat ini juga menunjukkan bahwa mereka telah siap untuk terjun di dunia kerja,” jelas Mustafa.
Pada kesempatan berbeda, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas, Tersih Victor Noya berharap dengan kegiatan ini, WBP dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh terutama ketika sudah kembali ke masyarakat nanti.
“Ini merupakan salah satu wujud pembinaan kemandirian yang terus kami galakkan kepada WBP lewat sinergi yang terus kami jalin dengan berbagai instansi pemerintahan, dalam hal ini BLK Kab. Buru. Bukan hanya perbengkelan dan otomotif, tetapi berbagai bidang akan kami ajarkan agar skil dan keterampilan WBP semakin terlatih. Hal in nantinya dapat bermanfaat ketika WBP sudah kembali masyarakat dimana kemampuan mereka akan teruji ketika nanti sudah memasuki dunia pekerjaan,” harap Tersih. (*