Lepanews.com, Setelah diresmikan pada 21 Februari lalu oleh Penjabat Bupati SBB, Brigjen Andi Chandra As’aduddin SE MH, Pasar Kairatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB masih terus beraktifitas dengan perkembangan standar seperti biasanya.
Karena persoalan ini, maka sejumlah pedagang yang menempati los Pasar yang baru itu, meminta perhatian Pemda SBB terhadap perkembangan dan aktifitas ekonomi di pasar tersebut.
Salah satu Pedagang yang bernama, Ibu Aji yang ditemui media ini, saat melakukan aktifitas berjualan di Pasar Kairatu, Kecamatan Kairatu, pada Selasa, (21/3/2023) mengungkapkan, syarat utama untuk meningkatkan kunjungan pembeli ke lapak-lapak jualan di Pasar Kairatu adalah Pemda SSB harus merealisasikan janjinya dengan mengfungsikan Terminal Kairatu.
Pasalnya, sebelumnya para Pedagang itu, menempati areal Terminal Kairatu, tetapi kemudian Mereka direlokasi untuk menempati los pasar dengan maksud agar Terminal Kairatu tersebut akan difungsikan, namun hingga saat ini rencana tersebut belum terealisir juga.
Menurut Ibu Aji, kalau Terminal Kairatu difungsikan, maka akan ada pengunjung dari luar Kairatu, yakni sepanjang jalur jalan dari Maluku Tengah, Kecamatan Elpaputih, Kecamatan Amalatu dan desa- desa lainnya di Kecamatan Kairatu untuk melakukan pembelian barang kebutuhan pokok di Pasar Pemda itu.
“ Maksudnya, kalau Terminal difungsikan secara benar maka ada dari orang luar bisa singgah dan berbelanja disini , ada yang bisa dari Elpaputih, Amalatu, Rumakai, Kamarian dan lainnya bisa singgah di sini untuk berbelanja “ujar Ibu Aji.
Sementara, Ibu Emmy Sasabone, meminta Pemda SBB dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja Kabupaten SBB, untuk mengalihkan Pedagang Ikan di Pasar Gemba ke Pasar Kairatu.
“Pasar di Gemba kan pasar Desa, sementara Pasar Kairatu adalah Pasar milik Pemda SBB, jadi otomatis Pemda harus memberikan perhatian terhadap pasar ini” cetus Sasabone.
Dari informasi yang dihimpun, meski Pasar Ikan Kairatu telah diaktifkan sejak peresmiannya itu, tetapi penjualnya masih sedikit yakni hanya 6 Penjual hingga ssat ini .
Dari hasil komunikasi dengan sejumlah Pedagang di pasar Kairatu tersebut, meski Pasar itu dibuka sejak pukul 07.00 WIT hingga pukul 22 .00 WIT, tetapi omset dari para Pedagang di pasar itu masih berkisar Rp 200.000 perharinya.
Waktu berjualan di Pasar itu yang relatif lama, yakni hingga malam hari , menjadikan dipasar itu juga dijual sayur dan lauk pauk masak, serta berbagai kue jajanan, yang waktu penjualannya mulai dari sore hingga malam hari, karena itu ada juga pembeli dari Desa Waimital atau Gemba yang datang membeli lauk maupun jajanan tersebut. (Nicko Kastanja)