LEPANEWS.COM, Kebaktian Syukur Hari Ulang Tahun ke-89 Gereja Protestan Maluku oleh Klasis GPM Seram Barat berlangsung di Gedung Gereja ELOHIM Jemaat GPM Piru. Kamis, 11 September 2024 jam 19.00 WIT sampai selesai,
Kebaktian Syukur ini adalah salah satu cara Umat dan Pelayan di Jemaat GPM Piru sebagai bagian dari Gereja Protestan Maluku untuk meresponi kasih Allah bagi GPM di tengah dinamika dan tantangan zaman dimana misi dan pelayanan Gereja dilaksanakan.
Ada sukacita tersendiri karena perayaan HUT ke-89 tahun ini, Klasis GPM Seram Barat memberikan bingkisan bagi warga lintas agama demi mempererat hubungan dan kerukunan antar agama yang ada di Kecamatan. Seram Barat Kab. Seram Bagian Barat.
Hadir pada kesempatan Kebaktian Syukur dimaksud yakni Ketua Klasis GPM Seram Barat Pendeta Ny. M. S. Haliwela/K, S. Th bersama Para Pendeta se-klasis Seram Barat, Sekertaris Klasis Pendeta Ny. Vanny Lawalata/P, S. Th, Sekda Kab. SBB Leverne. A. Tuasun, Sp, M. Si, Kapolsek Piru IPTU B. Y. DETHAN, Kepala Seksi Agama Kristen Kantor Agama Kab. SBB Glory Bastian Sitania, S. Pd, M, Pd, Penjabat Pemerintah Desa Eti Hermanus Tuheteru, Bhabinkamtibmas Desa Piru Bripka Max. Ngilawana, Para Pengurus Angkatan Muda Cabang Soli Deo Gloria, Perangkat Pelayan, Warga Jemaat GPM Piru dan Pendeta Ny. E. Matulessy/N, S. Si Ketua Majelis Jemaat GPM Neniari (ditugaskan untuk memimpin Kebaktian Syukur).
Dalam khotbanya Pendeta Ny. E. Matulessy/N, S. Si yang berdasar pada pembacaan Alkitab di Kitab Efesus 2 : 11 – 22, yang sekaligus merupakan dasar tema HUT GPM ‘Bertumbuh dalam Damai Sejahtera sebagai Keluarga Allah”, Pendeta Ny. E. Matulessy/N, S. Si mengajak seluruh umat untuk bersyukur sebab kalau bukan Tuhan maka GPM sudah lenyap, GPM sudah hilang karena tantangannya luar biasa.
Dalam sejarahnya, GPM punya pengalaman lahirnya pesan tobat dimana lonceng kematian dibunyikan bagi GPM akan tetapi GPM tetap bertumbuh dan terus bertumbuh sampai pada tahun 1999. Kerusuhan tahun 1999 menjadi tantangan paling berat tetapi GPM tidak mati. Sehingga dengan menelisik semua sejarah ini menandakan bahwa gereja ini adalah gereja yang bertumbuh oleh Kristus. Itulah alasannya kita bersyukur dan mempersembahkan pujian bagi Tuhan yang berikan usia 89 tahun, sehinga GPM terus bertumbuh dalam kasih karunia sebagai keluarga Allah.
Lebih lanjut Pendeta Ny. E. Matulessy/N, S. Si menegaskan bahwa dengan melihat pada perikop Efesus, yang menekankan tentang kasih Allah yang mempersekutukan. Bahwa hanya oleh kasiNya kita dipersekutukan sebagai keluarga Allah, dipersatukan dari keragaman karna status tetapi dalam kasih karunia Allah kita dapat bertumbuh di dalam kenyataan gereja ini dengan kemajemukannya.
Paulus, kalau Yahudi mengangap mereka yang utama karna mereka adalah umat pilihan Allah sementara yang lain bukan umat pilihan maka Paulus melalui perikop ini hendak mengatakan bahwa Tuhan itu berkorban untuk tebus dosa semua, semua yang beragam dan tidak perlu seragam sebab yang majemuk itu adalah bagian dari realitas keluarga Allah, yang diikat oleh Yesus. Maka semua harus dipandang sebagai sebuah kekayaan untuk persekutuan umat Allah dengan memelihara dan mengelola keragaman dengan baik,”ungkapnya.
Pada akhirnya, dirinya mengajak seluruh warga jemaat agar terus bertumbuh sebagai satu keluarga dan bersama melaksanakan panggilan kita dalam realitas kerusakan lingkungan dan berbagai tantangan atau masalah sosial kemasyarakatan lainnya sambil saling menopang satu dengan lainnya dalam kesadaran bahwa kita telah diikat dalam Yesus melalui pengorbananNya. Jangan hidup dalam saling membeda-bedakan dalam kasih karuniaNya dan berjalanlah pada kebenaran firman Tuhan yang menolong kita untuk terus bertumbuh.
Selain mendapatkan siraman rohani yang sangat bermakna, jemaat juga turut dikuatkan dengan pesan gembala yang dibacakan oleh Ketua Klasis GPM Seram Barat Pendeta Ny. M. S. HALIWELA, S. Th untuk menjalani hari hidup dengan mengajak setiap keluarga agar Setiap Keluarga hidup dalam kekudusan dan terus bertumbuh di tengah tantangan zaman dengan membina keluarga yang kudus, hindari pertentangan yang memicu retaknya rumah tangga, binalah keakraban dan cinta kasih orangtua dan anak, perkuatlah binakel dan bangun komunikasi dalam kasih Kristus antar anggota keluarga.
Lanjutnya, Jadikanlah kasih sebagai pengikat dan hiduplah dalam satu keluarga Allah yang rapi tersusun sebagai bangunan keluarga Allah dan BaitNya yang kudus. Bina ibadah, rajin memberi hormat satu dengan yang lain, bina kebersamaan sebagai rekan sekerja Allah.
Kemudian Doakanlah Diaken dan Penatua agar dapat berlangsung tanggal 4 dan 5 November 2024 sesuai kehendak Allah yang mendatangkan damai sejahtera Allah, Wujudkanlah damai sejahtera Allah dengan sesama umat beragama lainnya, dan rubuhkanlah tembok pemisah supaya tidak ada yang terpisah dari kasih karunia Allah itu sendiri. Peliharalah damai itu dalam kasih Tuhan, lenyapkanlah perseteruan, jalinlanh kesatuan oleh Roh Kudus, Berpartisipasilah dalam Pemilihan Kepala Daerah diatas kasih persaudaraan yang murni.
Tak hanya itu, Wujudkanlah empaty dengan lingkungan sekitar dengan aktifitas yang ramah lingkungan, cegah pencemaran air, tanah dan udara, serta galakanlah ekonomi diatas tanah pekarangan, dusun, kebun maupun hutan dan pesisir, Galakanlah GKM (Gerakan Keluarga Menanam, Melaut dan Memasarkan hasil produksi), dengan terus mengelola sumber pangan lokal di tengah laju inflasi global.
Serta Bersyukur dan teruslah bersyukur kepada Tuhan dengan menghadirkan damai sejahtera dengan bersatu, bersekutu dan melayani di bumi, dan Jadilah keluarga Allah yang tetap saling membantu, menopang, melayani dan menanggung beban seorang dengan yang lain,”jelasnya.
Kebaktian yang diatur oleh Panitia Hari Besar Gerejawi bersama Majelis Jemaat sehingga kegiatan Ibadah Syukur HUT GPM ke-89 berjalan dengan penuh khidmat dan didukung oleh pendukung liturgis yang telah disiapkan.
Kebaktian Syukur HUT 89 Tahun GPM dirayakan dengan sukacita tersendiri karena Para Pendeta se-Klasis Seram Barat berkesempatan untuk hadir dan mengisi acara HUT GPM dimaksud.
Selesainya kebaktian dilanjutkan dengan acara seremonial yakni laporan Ketua Panitia Hari Besar Gerejawi, Sambutan Ketua Klasis GPM Seram Barat Pendeta Ny. M. S. Haliwela, S. Th, Sambutan Sekda Kabupaten SBB Sekda Kab. SBB Leverne. A. Tuasun, SP, M. Si dilanjutkan dengan pemberian bantuan anakan cengkeh kepada Jemaat GPM Hatumuli serta pemberian bingkisan kepada warga lintas agama yang sangat membutuhkan uluran tangan dari semua pihak yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat. (*