LEPANEWS.COM, Warga masyarakat Hative Kecil, selama kurang lebih dalam tiga hari trakhir ini tidak mendapat akses jalan untuk beraktifitas. Akses jalan di tutup oleh oknum pengusaha mengakibatkan ekonomi rakyat, maupun pendidikan anak pun terhambat, serta menghambatnya proses beberapa warga muslim dalam melaksanakan ibadah puasa bahkan didalamnya terdapat warga masyarakat sementara dalam keadaan hamil.
Kejadian ini viral di akun tiktok atas nama @25shhan yang menayangkan kejadian masyarakat Hative kecil yang tidak mendapat solusi akses jalan untuk aktifitas dengan jumlah penonton yang like sebanyak kurang lebih tiga ribu orang termasuk di antaranya yang ikut menonton Pj. Walikota Ambon, sehingga membuat Pj. Walikota Ambon merespon cepat masalah ini dengan turun langsung ke tempat kejadian pada pukul 20:30 WIT.
Setelah mendengar secara lansung keluhan dari masyarakat setempat, Pj. Walikota Ambon mencari solusi dengan bangun komunikasi serta koordinasi baik dengan pihak pemilik lahan, maupun pihak PLN.
Sebelum meninggalkan lokasi tersebut Pj. Wali Kota Ambon Drs. Bodewin Wattimena saat di temui sejumlah awak Media. 30 Maret 2024 menyampaikan bahwa pemilik tanah prinsipnya mereka siap untuk bertemu, dan berbicara secara langsung dengan baik mengenai hal ini.
Dan sambil menunggu mediasi Pj. Walikota Ambon meminta kesediaan pihak PLN untuk memberikan akses kepada masyarakat untuk masuk melewat tanah milik PLN.
“Memang benar ada jaringan yang sangat sensitif di area jalan yang diakses masyarakat, sehingga menurutnya tidak di ijinkan kendaraan baik roda dua maupun roda empat melintasi jalan tersebut”, ungkap Pj. Wali Kota Ambon.
Mengutip pembicaraan Pj. Walikota Ambon saat berkoordinasi via telpon dengan pemilik lahan dan pihak PLN jika ada solusinya pemerintah daerah siap membantu warga untuk membayar tanah seluas satu meter untuk di gunakan sebagai akses jalan kepada masyarakat.
Pj. Walikota Ambon juga mengatakan bahwa kita harus berkomitmen dan masyarakat harus berjanji tidak boleh melanggar apa yang sudah disepakati, namun mudah-mudahan saja ke depan pihaknya bisa membantu masyarakat dengan melakukan komunikasi dengan pihak pemilik tanah.
Sementara yang kita lakukan saat ini adalah berkoordinasi dengan pihak PLN untuk memberi kesempatan kepada rakyat untuk berakses.
“Jangan berkecil hati, atau melakukan hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri, tetap berdoa mudah – mudahan dari peristiwa ini kita bisa petik satu pesan bahwa kita harus saling menghargai satu dengan yang lain apalagi soal hak kepemilikan yang dijamin dilindungi oleh negara dan ketentuan yang berlaku”, pungkasnya.
Komunikasi dan koordinasi Pj. Walikota Ambon sepertinya tidak di hargai oleh pihak oknum pengusaha dan menjadikan kuasa hukumnya sebagai tameng, dengan berbagai dalil dan alasan bahwa ada banyak peralatan di lokasi usahanya yang kemungkinan akan hilang, jika ada akses masyarakat. Padahal terbukti baik besi, kayu dan lainnya berada jauh dari lokasi akses yang di minta masyarakat.
Terlihat jelas proyek pekerjaan usaha yang sedang di bangun oleh oknum pengusaha tersebut tidak mengantongi IMB dari pemerintah, sehingga bisa di duga pembangunan ilegal yang harus menjadi perhatian khusus pemerintah kota Ambon. (*