Lepanews.com, Jelang mengakhiri masa jabatannya di periode pertama sebagai Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena digoyang kabar miring.
Hal itu berkaitan munculnya gosip soal dirinya sengaja mengusir Sekretaris Kota (Sekot) Ambon Agus Ririmase keluar dari rumah jabatan Wakil Walikota (Wawali) Ambon beredar luas di jagad maya seperti pesan berantai pada grup-grup dan pesan pribadi WhatsApp.
Orang nomor satu di Pemkot Ambon itu pun geram akibat gosip yang sengaja disebarkan oleh oknum atau yang pihak tidak bertanggung jawab dengan tujuan menjatuhkan dirinya.
Wattimena langsung angkat bicara menanggapi gosip tersebut dan mengklarifikasi soal awal mula Agus Ririmase menempati rumjab Wawali Ambon itu.
“Awalnya dia datang ke saya dan minta ijin untuk menempati rumah jabatan Wakil Wali Kota Ambon dengan alasan bahwa rumah kontrak dikawasan perumahan di Lateri itu terlalu kecil. Hanya dua kamar sehingga tidak memenuhi jika ada kerabat yang datang.
Kebetulan itu mau memasuki Natal dan Tahun Baru. Karena itu, saya ijinkan, meski setelah itu, saya dikritisi oleh akademisi maupun OKP. Tapi saya berpikir sebagai teman dan rekan, saya tetap ijinkan,” tuturnya di balai Kota Ambon, Kamis (25/5/2023).
Namun belakangan, berbagai desakan dan kritikan terus bermunculan, maka dirinya mengambil langkah dengan memerintahkan Bagian Umum untuk mencari kontrakan baru bagi Sekkot Ambon sebagai rumah dinas.
Atas perintah itu, muncul opini yang menjatuhkan dirinya bahkan ada pesan WhatsApp yang seakan-akan itu dituliskannya untuk mengusir Sekkot Ambon dari rumah jabatan Wakil Wali Kota Ambon yang berlokasi di Karang Panjang, Kota Ambon.
“Sebenarnya rumah dinas ada di daerah Belakang Soya, yang sekarang dijadikan kantor juga. Karena Sekkot juga tidak mau menempati rumah itu, dengan alasan parkirannya kecil dan sebagainya. Jadi intinya, tidak ada kata mengusir, bahkan tidak pernah saya bilang mengusir Sekkot Ambon didepan pimpinan OPD.
“Intinya bagaimana saya mau mengusir langsung, kalau ketemu saja tidak pernah,” demikian penegasan itu diutarakannya sebagai bentuk hak pembelaan mengingat opini yang berkembang sudah menjatuhkan karakternya bahkan fitnah yang dibuat di media sosial.
“Kalau tadinya ini tersiar di media, mungkin saya bisa klarifikasi langsung. Tapi yang terjadi, ada video beredar, ada pesan berantai beredar dan itu menjatuhkan saya sehingga saya tidak bisa menjawab satu per satu orang yang menanyakan hal itu, dan saya berharap ini semua terjawab ke publik,” harapnya. (*