LEPANEWS.COM, Jika sebagian besar media di Maluku, didirikan dan berpusat di Kota Ambon, sebagai Ibukota Provinsi Maluku, kemudian merambah ke 11 Kabupaten /Kota di Maluku, maka media onlain Lepanews.com sebaliknya, media ini didirikan dan berpusat di Ibukota Kabupaten Seram Bagian Barat, yakni Kota Piru, kemudian mengemban misi dan mengembangkan sayapnya ke Ibukota Provinsi Maluku dan Kabupaten/Kota lainnya di Maluku.
Pimpinan Umum dan sekaligus pemilik Lepanews com Daud Makahiti saat ditemui di kediamannya, Kompleks Belakang Tangsi, Dusun Hatumuli, Kota Piru, Selasa, (2/4/2024) mengungkapkan, media onlain Lepanews mulai didirikan sejak bulan November 2021 dengan komposisi kepengurusan yang lengkap, tetapi karena menghadapi kendala SDM yang kurang dan belum memiliki kemampuan jurnalistik, sehingga Lepanews.com sempat vakum selama setahun.
Di Tahun 2022, media yang berpusat di Kota Piru ini mulai menunjukkan perkembangannya dengan merambah ke sejumlah daerah di Maluku, yakni Kota Ambon, Kabupaten MBD dan Dobo, bahkan di Tahun 2024 Lepanews.com sudah menjajaki berlangganan dengan Kabupaten Maluku Tengah dan Buru.
Sementara untuk Kabupaten SBB, selain menjajaki kerjasama dengan Pemda SBB dan DPRD, Lepanews.com juga menjajaki kerjasama dengan sejumlah institusi di Kabupaten SBB: seperti Pengadilan Negeri Kelas IIB Dataran Hunipopu, Kejaksaan Negeri SBB, Polres SBB serta institusi lainnya dan strata pemerintahan dari yang tinggi sampai rendah, yaitu dari Pemkab SBB, Kecamatan dan Desa hingga Dusun.
Daud Makahiti secara gamlang menyatakan, pihaknya selalu terbuka untuk bersinergi bersama Pemda dan stake holder lainnya, hingga strata pemerintahan yang paling bawah.
Disingung mengenai latarbelakang mendirikan media ini, pria asal Desa Etty ini mengungkapkan bahwa, karena kondisi daerah yang kurang diperhatikan oleh Pemerintah dimana pembangunan dan kondisi infrastruktur, serta pelayanan masyarakat selama masa pemekaran, yakni sejak tahun 2005 hingga tahun 2024 ini, kurang ada perkembangan yang signifikan.
” Misalnya ibukota Kabupaten yang tidak berkembang, baik dari segi pertumbuhan ekonomi maupun infrastuktur ini yang menjadi bahan acuan, padahal berdirinya kabupaten yang berjuluk Saka Mese Nusa ini telah hampir menasuki 20 Tahun ” kata Makahiti.
Dengan melihat kondisi Kabupaten SBB yang tidak ada perkembangan yang signifikan itu, maka sebagai masyarakat Asli SBB dirinya dirinya merasa terpanggil untuk selalu melakukan kontrol terhadap sekuruh proses pembangynan di Kabupaten SBB, sehingga Masyarakat tidak menjadi penonton saja tetapi menjadi Pelaku Sejarah.bukan hanya menjadi saksi sejarah yang tengah berlangsung.
” Dengan bekal kompetensi, Kita juga harus menjadi penyumbang pikiran dan spirit untuk pembangunan di Kabupaten SBB” tandasnya.
Terkait nama, kata LEPA diambil dari bahasa suku Alune yang berarti orang berceritra ,sehingga sengaja kata ini dipilih sebagai nama media, yang bertujuan agar bisa menceritakan hal – hal baik bagi kemajuan Pembangunan di Kabupaten Saka Mese Nusa ini.
Makahiti juga menegaskan, pemberitaan Lepanews.com yang keras dan kritis dalam menyikapi kebijkan Pemerintah Daerah adalah untuk kemajuan dan kebaikan pembangunan di Saka Mese Nusa, dimana sikap kritis kontruktif sangat diperlukan untuk menyikapi dan mengkaji kebijakan – kebijakan Pemda yang menyimpang dan jauh dari tujuan peningkatan kesejahteraan Masyarakat.
Sikap kritis dan analisis dalam membedah setiap kebijakan Pemerintah harus tetap menjadi ujung tombak dan jiwa dari Lepanews.com. (Nicko Kastanja)