LEPANEWS.COM, Pemerintah Kota Ambon dalam hal badan pengulangan bencana daerah ( BPBD) mengelar workshop peringatan dini banjir dan banjir bandang, Rabu (20/09/2023).
Dalam sambutan Penjabat Walikota yang di bacakan asisten perekonomian dan pembangunan Fahmi Salatalohy mengatakan,Kota Ambon salah satu kota di Indonesia yang termasuk daerah rawan bencana. Banjir merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi setiap tahun, saat memasuki hujan ditambah dengan cuaca ekstrem yang tidak menentu bahkan saat ini kondisi kota Ambon semakin identik dengan banjir. Dimana, ketika hujan deras yang mengguyur dalam hitungan menit saja mampu menciptakan genangan air.
“Harus kita akui bahwa hujan bukan salah satu faktor terjadinya bencana banjir dan banjir bandang di Kota Ambon tetapi ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi seperti kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya masing-masing, serta pada saluran-saluran drainase dan sungai, kurangnya pengawasan dari lurah, raja, kades dan RT/RW, kurangnya resapan air hujan di bagian hulu karena fungsi hutan sudah berarti fungsi menjadi pemukiman,” ungkapnya.
Pasalnya, kesadaran masyarakat sangatlah penting karena masalah bencana bukan cuman tugas pemerintah saja, harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat serta dukungan dari Stakeholder dan forkopimda sehingga masalah ini dapat diatasi secara berlahan-lahan.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk melakukan pembangunan di lereng-lereng juga perlu, karena dengan membangun di lereng-lereng dapat mengakibatkan bencana.
“Saya rasa kesadaran masyarakat untuk tidak membangun di bagian lereng-lereng itu juga perlu. Sebab itu bisa mengakibatkan terjadinya bencana,” ujarnya.
Dirinya berharap, kegiatan ini harusnya lebih banyak melibatkan masyarakat, sehingga mereka dapat mensosialisasikan dan melakukan tanggap terhadap bencana . (*