LEPANEWS.COM, MPPD Pulau Ambon KE-35 yang dilaksanakan oleh angkatan muda Cabang Zaitun , berlangsung di Gereja Bethfage Kusu – Kusu sereh, pada saat selesai dilaksanakannya Ibadah minggu tgl.19 Nov 2023 jam 9.30 dan dibuka langsung oleh pejabat walikota Ambon Bodewien Melkias Wattimena bersama Ketua AMGPM Dapua Pieter N.R. Rehatta, SE MSi, sekretaris klasis GPM Pulau Ambon,Phill Latumerissa, Ketua Pengurus Besar AMGPM Pulau Ambon Melkias Sairdekut.
Musyawarah ini berlangsung selama 1 hari menurut keterangan Rendy Aunalal Ketua Panitia Pelaksana MPPD ke – 35.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua dan pengurus AMGPM, Daerah kota dan Pulau Ambon, Majelis pekerja klasis pulau ambon, para pengurus AMGPM dalam daerah Pulau Ambon dan Ambon utara dan Pulau Ambon Timur, 18 Ketua cabang serta delegasi, raja negeri Urimessing yang di wakil oleh sekretaris negeri, yang terdiri dari 145 peserta yang berasal dari unsur pengurus daerah perwakilan 18 cabang dalam daerah pelayanan AMGPM daerah Pulau ambon dan unsur- unsur dari undangan lainnya, jelasnya MPPD KE 35 AMGPM DAPUA berlangsung dibawah sorotan Tema : Bersama – sama meningkatkan kualitas hidup sebagai wujud bertumbuhnya keluarga Allah.
Sementara itu dalam sambutannya pada kesempatan yang sama Bpk pejabat walikota bodewin wattimena mengatakan MPPD ke 35 dapat kita maknai bersama bahwa ini merupakan forum untuk kita dapat duduk bersama, bicara bersama, rancang bersama, dan pada akhirnya melakukan bersama-sama, menurutnya ini merupakan bagian yang paling penting dari kita mewarnai sebuah musyawarah karena dia tidak sama dengan yang lain.
“Musyawarah mengandung makna duduk bicara baik – baik atau (bikin bae-bae). Oleh karena itu setiap kita yang terpanggil untuk datang mengikuti kegiatan ini mesti datang dengan niat yang tulus untuk bagaimana membesarkan AMGPM khusus daerah Pulau ambon,”tegas wattimena.
Secara khusus wattimena juga mengimbau mengenai masalah “sampah” karena sampah itu menjadi masalah yang krusial di setiap daerah perkotaan dan tidak ada di Indonesia ini daerah yang tidak bermasalah dengan sampah ; semua bermasalah dengan sampah, tetapi ada daerah yang mampu keluar dari permasalahan ini, kita (kota Ambon) belum, kita masih dalam proses tahapan yang menuju keluar dari persoalan ini dan kita butuh partisipasi masyarakat terutama teman- teman AMGPM , misalnya kalau di negeri atau daerah yang kristen terbagi habis wilayahnya ke rantiang ,cabang dan daerah.
Jadi ini bisa manfaatkan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah sampah tuturnya, Akhirnya wattimena menjamin bahwa pemerintah kota tetap ada dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh AMGPM (Rvh).