Masyarakat Aru menolak mendukung pembentukan MTR

Lepanews.com, Dobo (Kepulauan Aru),- Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi (BP3) Kepulauan Maluku Tengara Raya bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru menggelar sosialisasi tentang Pembentukan Provinsi Maluku Tenggara Raya (MTR) Kamis, (O2/02)

Kegiatan Sosialisasi Pembentukan Provinsi Kepulauan Maluku Tengara Raya (MTR) yang dilaksanakan di gedung Kesenian Sitakena itu di hadiri oleh , Bupati Kepulauan Aru dr.Johan Gonga, Staf Ahli Bupati Bid Adminitrasi Keuangan. Jefry Tabela, S.Sos, Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan, Yeheskel Dumgair, S.Sos, Asisten III bidang Administrasi Umum Gabriel L. Mohwarin, S.Pi, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Kepulauan Aru Joel Gaite, S.Sos
6) Kabag Hukum dan Ham Kabupaten. Kepulauan Aru. Goerge Habel Karuny, SH, Kabag pemerintahan umum Setda. Mohaning Goulap, SP. M.Si, serta Staf pemerintahan umum Setda David Retop, S.Sos.

Hadir pula Tim Delegasi MTR diantaranya Ketua Tim Delegasi Pemekaran Provinsi Maluku tenggara Raya. Joseph Sikteubun, S.Sos, Sekretaris Umum Badan Perjuangan Provinsi Maluku Tenggara Raya. H. Moh Rahatan, SE, dan Ketua Divisi Pengkajian dan Penyiapan Persyaratan. Richard Ufie.

Bupati Kepulauan Aru dr Johan Gonga dalam sambutannya mengatakan dampak pemekaran Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya secara strategis, Kabupaten Kepulauan Aru merupakan wilayah perbatasan dan kepulauan, untuk itu kedepan perkembangan daerah akan sangat pesat dan luar biasa.

Selain itu lanjut Gonga guna mempercepat perkembangan ekonomi dan Infrastruktur di Kepulauan Aru tentunya pemekaran Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya merupakan salah satu solusi untuk meraih kesejahteraan masyarakat dan menghapus kemiskinan serta keterbelakangan di kawasan Selatan Maluku.

“Pemekaran Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya merupakan solusi tepat untuk mengejar ketertinggalan, mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ketahanan di wilayah Aru sebagai kawasan perbatasan dan garda terdepan NKRI” kata bupati

Sementara Ketua Tim Pemekaran Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya Joseph Sikteubun, S.Sos mengatakan bahwa perjuangan untuk membentuk sebuah provinsi baru di gugusan kepulauan Aru, Kei, Tanimbar, Babar, Leti, Moa, Lakor, Kisar dan Wetar merupakan sebuah perjuangan panjang, kurang lebih 22 tahun silam.

” Niat mulia ini sesungguhnya terkandung dalam hati semua orang “Orang Tenggara”. Kehidupan masyarakat di wilayah ini sangat memprihatinkan. Bahkan sering di plesetkan sebagai kawasan ” Maluku Sengsara” ujar Sikteubun

Lebih lanjut kata Sikteubun, Perjuangan ini merupakan perjuangan kesungguhan tim pembentukan Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya dalam rangka mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan di wilayah Maluku Selatan.

Dia (red Sikteubun) menjelaskan bahwa Maluku dalam realitas wilayah kepulauan, memiliki karakteristik yang unik, tentang kendali antara pulau yang jauh serta berbagai hal yang berkontribusi bagi pembangunan wilayah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

“Pemekaran Provinsi Kepulauan Maluku Tenggara Raya menjadi keharusan yang tidak boleh di abaikan, tanpa pembentukan DOB, kemajuan dan kesejahteraan mustahil di wujudkan di Maluku” jelasnya

Olehnya Sikteubun berharap dengan dilaksanakan sosialisasi ini dapat melahirkan kesepakatan untuk di rekomendasikan kepada DPRD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan aru, namun sayangnya dalam sosialisasi tersebut tokoh adat, Pemuda Aru dan masyarakat Aru menolak tidak mendukung Provinsi Maluku Tengara Raya.(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *