LEPANEWS.COM,- Masalah lampu padam membuat Mahasiswa dari Kabupaten Buru Selatan (Bursel) demo di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Senin (8/7/24), mereka menilai pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tidak maksimal.
Demonstrasi ini disebabkan oleh seringnya gangguan aliran listrik di beberapa kecamatan dan desa di Bursel, yang bahkan di beberapa daerah tidak ada aliran listrik sama sekali. Dampak dari pemadaman listrik ini dirasakan luas oleh masyarakat, termasuk pasien di RSUD Namrole, yang mengalami kesulitan akibat kondisi listrik yang tidak stabil.
Ketua Komisi III DPRD Maluku, Richard Rahakbauw, dan Wakil Ketua Saodah Tethool, menerima langsung aspirasi mahasiswa di Rumah Rakyat Karang Panjang, Ambon.
Koordinator aksi, Vandy, menegaskan bahwa, infrastruktur listrik yang memadai adalah bagian dari pembangunan nasional yang seharusnya dapat dinikmati seluruh masyarakat, termasuk warga Bursel.
Mahasiswa menyoroti kendala aliran listrik di daerah-daerah seperti Kecamatan Leksula, Kecamatan Kepala Madan, serta desa-desa seperti Mowali, Wamkana, Batu Tulis, Wafat, dan Dusun Walafau. Mereka mendesak agar perbaikan jaringan dan instalasi listrik yang telah terbengkalai sejak 2021 segera dilakukan.
Menanggapi tuntutan tersebut, Richard Rahakbauw menyatakan bahwa, Komisi III DPRD Maluku akan menindaklanjuti aspirasi ini dan telah berkoordinasi dengan Komisi II untuk melakukan kunjungan langsung ke lokasi guna mencari solusi yang tepat.
Rahakbauw menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan PLN untuk memastikan bahwa masalah ini dapat diselesaikan demi kesejahteraan masyarakat Bursel. (*