Lepanews.com, POLDAMALUKU- Peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Maluku Tengah (Malteng), sangat penting untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi antara warga Negeri Hitu dan Wakal, Kecamatan Leihitu.
“Peran Pemkab Malteng dan DPRD Malteng juga penting karena semua persoalan ini menyangkut persoalan sosial. Sehingga tidak mungkin diselesaikan oleh Polri saja,” kata Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, Rabu (8/3/2023).
Terkait penegakan hukum dalam konflik antara kedua desa bertetangga itu, Kapolda mengaku semuanya kini dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Penanganan semua persoalan tersebut perlu waktu. Sehingga sebaiknya semua pihak dapat berkoordinasi yang baik untuk sama-sama mengungkap kasus tersebut satu per satu.
“Bagus bila sekarang anggota DPRD Malteng (Subhan Nur Patta) telah tahu dan paham sikon di sana secara utuh dan melihat betapa kompleksnya masalah di sana. Kita berharap mari kita selesaikan persoalan di sana dengan damai dan permanen sehingga tidak ada lagi bentrok-bentrok susulan,” ungkapnya.
Menurutnya, Polda Maluku tidak berpihak kepada siapapun. Setiap kasus yang muncul dari kedua belah pihak pasti akan diproses hukum.
“Selagi dalam penanganan kasus, kedua pihak sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang merugiakn kepentingan umum atau bahkan membuat tindakan-tindakan yang provikatif dengan kekuatan massa dari kedua pihak,” pintanya.
Kapolda mengajak seluruh elemen masyarakat baik warga negeri Hitu maupun Wakal dan seluruh warga di Leihitu agar dapat saling menghargai satu dengan lainnya.
“Aparat yang sedang bertugas di sana itu juga saudara-saudaramu, mereka semua juga berasal dari Ambon dan Maluku. Mereka bukan musuhmu, mereka bukan orang luar dari Maluku, mereka datang karena perintah dan bagian tugasnya untuk menjaga dan memisahkan kalian kedua negeri agar tidak selalu berkelahi, kumpul-kumpul massa, pukul-pukul tiang listrik, teriak-teriak histeris seperti mau perang dan baku bunuh, kalian yang hidup penuh dengan dendam dan kebencian,” ungkapnya.
Irjen Latif mengajak masyarakat agar dapat berbenah dan merubah sikap dan laku ke arah yang lebih baik. Berkelahilah melawan kemiskinan dan kebodohan. Marilah bersatu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Ini sudah mau bulan Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam, ini momentum bagus untuk kita hentikan konflik secara permanen, bukan angin-anginan. Mari memulai tali silatirahmi untuk kebaikan anak cucu dan generasi kita mendatang,” ajaknya.
Kapolda juga kembali mengingatkan bahwa setiap perbuatan atau peristiwa kejahatan itu adalah akibat orang per orang bukan antar kelompok atau negeri. Olehnya itu, setiap persoalan yang terjadi maka serahkanlah kepada aparat keamanan, awasi dan kawal perkembangannya.
“Bahkan bila perlu kita bentuk tim bersama untuk ungkap kasus tersebut.
Polri akan terbuka dan bersama kita selesaikan ini dengan damai dan proses hukum yang berkeadilan,” pungkasnya. (*