Lepanews.com, Tanggal 1 Juli 2022 besok, Polri akan genap berusia 76 tahun. Selama 76 tahun sudah, Korps Bhayangkara hadir sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.
Kepala Kepolisian Daerah Maluku, Irjen Pol Drs. Lotharia Latif, SH.,M.Hum, menyampaikan permohonan maaf bila sampai saat ini Polri, khususnya Polda Maluku belum mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kami memang belum sempurna, masih ada keterbatasan dan kekurangan kita di sana sini dalam pelayanan kepada masyarakat,” ucap Kapolda Maluku dalam kegiatan dialog interaktif yang mengusung tema 76 Tahun Pengabdian Polri untuk masyarakat dan bangsa. Kegiatan yang melalui RRI Ambon ini diikuti dari ruang kerjanya, Mapolda Maluku, Kota Ambon, Kamis (30/6/2022).
Banyak kekurangan Polda Maluku dalam melayani masyarakat. Salah satu penyebabnya yaitu kondisi geografis, cuaca dan sebagainya. Kendati begitu, Polda Maluku akan tetap optimis dan berusaha dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
“Namun kami tetap optimis dan berusaha untuk tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” katanya.
Polri, khususnya Polda Maluku, lanjut Kapolda, sangat terbuka dengan masyarakat. Polri senantiasa menerima masukan, saran, maupun keluhan sebagai bentuk introspeksi.
“Polri kini terbuka terhadap masyarakat sebagaimana program Presisi Bapak Kapolri saat ini,” jelasnya.
Menurut Kapolda, setiap personil Polri dituntut untuk senantiasa disiplin dan loyal. Pihaknya akan memberikan reward atau penghargaan kepada personil berprestasi, yang bertugas melebihi tupoksinya. Sebaliknya, bagi personil yang melakukan pelanggaran, baik pidana, disiplin atau etika Polri akan diberikan phunisment (hukuman/sanksi).
“Kita akan berikan reward atau punishmen kepada setiap anggota yang bertugas dengan baik atau melakukan pelanggaran. Ini sehingga amanah dan tanggung jawab tugas yang diberikan negara tidak disalahgunakan dan dilaksanakan dengan baik,” tegasnya.
Untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-76, Kapolda mengaku berbagai kegiatan telah dilakukan Polda Maluku, dengan melibatkan TNI maupun Pemerintah Daerah. Diantaranya bhakti kesehatan, bhakti sosial, dan penyaluran bantuan sembako secara langsung kepada masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan, kata Kapolda, sebagai bentuk perhatian Polri kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan tema HUT Bhayangkara tahun ini yakni mendukung pemulihan ekonomi dan refomasi struktural.
“Jadi selain kita melaksanakan rangkaian kegiatan baksos dan bakes kita Polda Maluku dan Polres jajaran yang ada juga kemarin telah melaksanakan minum jus pala masal secara serentak sebanyak 16.076 botol,” ungkapnya.
Kapolda menjelaskan, tujuan utama kegiatan minum jus pala terbanyak bukan ingin memecahkan atau mencari rekor MURI, tapi untuk mempromosikan pala yang merupakan buah lokal dari Maluku dalam bentuk olahan.
“Ini untuk mengangkat UMKM yang ada di Maluku yang dengan demikian dapat mengangkat perekonomian masyarakat kita di Maluku dan harapan saya hal ini bukan saja seremonial tapi kita harus berkomitmen untuk selanjutnya mendorong pala ini menjadi terkenal kembali sebagaimana pada masa jayanya di jaman dulu,” harapnya.
Tak hanya pala, Kapolda juga mengakui Maluku banyak hasil alam yang memiliki manfaat besar. Seperti cengkih, kayu manis, minyak kayu putih dan lainnya.
“Hasil alam ini kalau dihadirkan dalam bentuk dan kemasan yang berbeda pasti akan menarik peminat orang luar untuk datang berkunjung ke wilayah Maluku dan ini akan menambah kesejahteraan perekonomian masyarakat kita,” jelasnya.
Di sisi lain, mengenai pencapaian vaksinasi covid-19, Kapolda menyampaikan Polda Maluku bersama TNI dan Pemda telah melaksanakan dengan maksimal. Meski vaksinasi tahap pertama yang baru mencapai 70 persen, pihaknya selalu optimis dan berusaha mensukseskan program pemerintah pusat tersebut.
“Kami berharap masyarakat Maluku yang belum divaksin agar dapat ikut berpartisipasi dengan mendatangi gerai vaksin terdekat untuk mendapatkan suntikan vaksinasi covid-19,” pintanya.
Mengenai situasi Kamtibmas, Kapolda mengaku seluruh elemen masyarakat memiliki peran penting yang sama. Ia mengaku, di bumi Para Raja-raja ini, jumlah kasus kejahatan sangat rendah tidak seperti daerah lain di Indonesia. Meski rendah, tapi apabila persoalan itu tidak segera diatasi secara serius, maka akibatnya akan sangat fatal. Juga memiliki dampak serta resiko tinggi.
“Sebagaimana kita tahu bersama hingga saat ini masih ada beberapa daerah di Maluku yang persoalannya belum terselesaikan dan hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ungkapnya.
Untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif, Kapolda mengaku telah meluncurkan program unggulan, yakni “Basudara Manise”. Manise sendiri memiliki arti Maluku yang Aman, Damai, dan Sejahtera.
“Program ini tujuannya untuk meningkatkan kepedulian kita bersama orang basudara dalam menjaga Maluku yang kita cintai ini dengan alam dan laut yang kaya sehingga Maluku dapat bangkit bersaing dengan derah lain di Indonesia,” harapnya.
Menjawab pertanyaan masyarakat melalui saluran Radio Republik Indonesia (RRI) Ambon, Kapolda menegaskan pihaknya tidak mentolerir terhadap anggota yang terlibat.
“Sesuai perintah Kapolri kita tidak akan memberikan toleransi terhadap pemakai narkoba walaupun dia adalah anggota Polri. Perintah pimpinan Polri sudah jelas, kita akan tetap melakukan penegakan hukum kepada mereka yang terlibat,”
Pihaknya, lanjut Kapolda, juga melakukan deteksi dini terhadap kejahatan lain. Salah satunya aksi terorisme yang ada di wilayah Maluku.
“Kami juga telah melakukan deradikalisasi kepada mereka yang terlibat sehingga paham mereka ini tidak menjalar ke generasi bangsa kita ke depan,” ungkapnya.
Kapolda mengajak seluruh masyarakat Maluku agar dapat membantu Polri dalam menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing.
“Mari wujudkan Maluku yang aman dan damai, kita tingkatkan toleransi antar sesama. Mari kita dukung program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Maluku untuk pembangunan Maluku yang kita cintai ini,” pungkasnya. (*)