Dukung GNPIP, Distan Aru gelar penanaman cabai dan bawang merah

Lepanews.com, Dobo (Kepulauan Aru),- Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru melalui Dinas Pertanian menggelar penanaman cabai dan bawang merah, dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) se-Provinsi Maluku tahun anggaran 2022. Senin, (19/09).

Kegiatan yang dilaksanakan di lahan kelompok tani ” KAWAN” kilo meter 6 (enam) pada Senin, (19/09) itu dihadiri oleh Bupati Kepulauan Aru dr Johan Gonga, sejumlah pimpinan OPD yang tergabung dalam team pengendalian Inflasi Daerah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Aru Djemy Harianto SP. M.Si, Kabid Hortikultura Riky Samangun SP, Kabid Penyuluhan, serta para penyuluh pertanian dan seluruh ketua dan anggota kelompok tani.

Dalam kegiatan penanaman tersebut di lakukan secara serempak oleh Bupati dr Johan Gonga dan di ikuti sejumlah pimpinan OPD pada lingkup Pemkab Aru serta seluruh staf dinas pertanian dan para petani.

Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Aru, Riky Samangun SP, kepada media ini di sela-sela kegiatan itu mengatakan, tujuan dari pada Gerakan Penanaman Cabai dan Bawang merah adalah untuk mendukung penanggulangan Inflasi Daerah, khususnya sektor pangan.

Menurut Samangun khusus komoditi cabai dan bawang merah untuk Daerah Kepulauan Aru tergolong sangat tinggi, sehingga perlu adanya gerakan penanaman cabai bersama guna menekan angka inflasi di daerah ini.

” Khusus untuk sektor pangan dimana cabai di kepulauan Aru tergolong sangat tinggi, sehingga dengan adanya penanaman cabai bersama dapat menekan angka inflasi khusu cabai di Kabupaten Kepulauan Aru” ujarnya.

Lebih lanjut kata Samangun bahwa harga cabai di pasar khusus kota Dobo saat ini mencapai Rp. 100.000,- hingga Rp. 150.000,-/ 1 (satu) kilo gram, sehingga untuk menjangkau harga tersebut konsumen (pembeli) mengalami kesulitan untuk mengakses hal itu.

” Produksi cabai untuk per kilogramnya, masih sangat tinggi dimana harga cabai saat ini berada pada kisaran Rp. 100.000 sampai dengan Rp.150.000, sehingga konsumen (pembeli) sangat berat untuk mengakses hal tersebut” katanya

“Dengan upaya gerakan menanam cabai, oleh dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Aru di tahun 2022 ini, dengan bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), kurang lebih 25 hektar maka tentu dapat menekan angka inflasi di daerah ini” tambahnya

Olehnya dengan adanya gerakan penanaman cabai tersebut, diharapkan dapat menurunkan harga cabai di pasaran, karena untuk harga cabai di pasaran sendiri masih tergolong sangat tinggi.

” Memang harga cabai ini ada banyak faktor yang mempengaruhinya dimana salah satunya adalah faktor iklim cuaca yang tidak kondusif sehingga produksi cabai menurun, tetapi upaya pemerintah tetap jalan dengan ruas tanam, kita pacu dengan upaya-upaya intesifikasi, pemupukan, Budi daya dengan teratur, dan bibit yang baik, maka semuanya akan mendukung daya produktifitas tanaman cabai” harap Samangun

Sementara di singgung soal benih cabai yang di tanam, Samangun mengaku untuk pemusatan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang di pusatkan pada kelompok tani ” KAWAN”, dinas Pertanian sendiri telah menanam sebanyak 1000 anakan cabai dengan luas areal tanam mencapai setengah (1/2) hektar.

” Untuk kegiatan GNPIP yang dipusatkan di kelompok tani KAWAN, kita telam tanam sebanyak 1000 (seribu) anakan cabai dengan luas areal ya sekitar 1/2 hektar ” akuinya (**)

Pos terkait