Disdik Kota Ambon Siapkan Kurikulum Lokal Wajib Musik Tradisional Lewat FGD dan Sosialisasi Roadmap Pendidikan Musik

LEPANEWS.COM, Forum Group Discussion dan Sosialisasi Roadmap Pendidikan Musik. Kegiatan ini berlangsung di Manise Hotel. Rabu 25 Oktober 2023. Pada kegiatan yang membawa materi adalah filadelphia serhalawan seorang musik produser, dan harapan dari kegiatan yang melibatkan Guru-guru SD di kota Ambon adalah agar budaya musik khas diMaluku khususnya Kota ambon tidak ditinggalkan dan dilestarikan, terutama ada 6 jenis musik yang digunakan, jadi Guru-guru dapat menguasai kurikulum yang diterapkan di sekolahnya masing-masing.

Dalam wawancara khusus, Ketua Panitia Ir Ronny Loppies M.Sc.F mengatakan bahwa, pada tanggal 24 – 27 Oktober akan dilaksanakan kegiatan FGD dan Pengisian road map kurang lebih 2 hari, ini di inisiatif oleh Dinas Pendidikan Kota Ambon juga bekerjasama dengan Ambon music office. inti yang dibicarakan adalah tentang bagaimana membuat kurikulum lokal wajib musik tradisional yang sudah berlaku di 10 sekolah di 5 SD dan 5 SMP ini menjadi sebuah dokumen yang terencana.

Bacaan Lainnya
banner 300250

Lanjutnya, nah terencana itu dalam bentuk peta jalan dari pendidikan musik terutama bicara tentang kurikulum musik sehingga output yang nanti ingin dihasilkan adalah sebuah buku peta jalan dari pendidikan musik yang durasi time-nya itu waktunya itu dari 2023 sampai dengan 2027, artinya bahwa semua visi misi tujuan strategi sampai dengan implementasi itu akan dirangkum ke dalam banyak bicara tentang sumber daya manusianya kemudian bicara tentang kurikulumnya sendiri lalu kemudian bicara tentang industri musik lalu kemudian ada kebijakan atau regulasi yang perlu diambil kemudian bagaimana peranan para pihak yaitu bagaimana peran Stakholders.

Tambahnya, lalu yang paling penting terakhir adalah kurikulum ini atau pendidikan musik ini harus terkoneksi dengan jejaring baik secara lokal nasional internasional dalam konteks Ambon sebagai city of music.

Olehnya itu, sangat penting di bangunan itu akan menjadi dokumen perencanaan dokumen strategis untuk membangun kurikulum ini secara berkelanjutan, karena kita menginginkan bahwa kurikulum ini terus bisa berlanjut, bukan cuma sampai dengan 2023, namun bisa sampai dengan kapanpun.

“Situasi ini ada karena saya selalu disampaikan bahwa kurikulum musik atau pendidikan musik terutama kurikulum muatan lokal adalah wajib, musik tradisi ini menjadi ujung tombak dari Ambon city of music,”jelasnya.

Maka itu, kurikulum ini sudah coba di replikasi di Kota Mets di negara Prancis sehingga Ambon kemarin mengirimkan dua orang ke negara Prancis untuk membicarakan kurikulum atau lokal wajib musik ini, karena Perancis ingin mempelajari itu dan banyak kota-kota lain di luar, baik secara nasional maupun internasional ingin mempelajari kurikulum atau muatan lokal wajib music, karena dia terhubung dengan budaya, unsur budaya sekarang menjadi ujung tombak atau menjadi apa namanya pendorong untuk membangun kota di masa depan,”tutupnya. (Rvh)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *