LEPANEWS.COM, Akibat curah hujan yang mengguyur kabupaten SBB akhir- akhir ini, menyebabkan terjadinya ancaman banjir dari kali di Dusun Air Buaya yang menggenangi pemukiman warga, karena itu, Masyarakat Dusun Air Buaya, Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu melakukan kerja bhakti untuk membuat tanggul alami yang terdiri dari tumpukan pasir yang dimasukkan didalam karung, kemudian ditimbun untuk menutupi aliran air ke pemukiman penduduk, pada Sabtu, (6/5/2023).
Kepala Pemuda Dusun Air Buaya, Desa Kairatu, Yahya S yang ditemui disela – sela kegiatan tersebut mengungkapkan, tanggul jembatan di Dusun Airbuaya sudah rusak sejak Tahun 2009, karena itulah sejak tahun 2009, 2010, hingga terakhir kalinya pada bulan September 2022 terjadi musibah banjir.
Yahya S menyatakan, untuk mengatasi masalah tersebut Pemuda Dusun Air Buaya telah melakukan upaya perbaikan mandiri, melapor ke instansi terkait hingga Balai jalan dan Jembatan di Provinsi Maluku.
Bahkan pihak Balai Jalan dan Jembatan telah turun ke lokasi kejadian dan melakukan pengukuran tetapi kemudian pergi tanpa melakukan pekerjaan.
Menurut Yahya S, permintaan dari warga agar melakukan normalisasi Kali di Dusun Air Buaya tersebut tidak ditanggapi.
“Inti dari persoalan sudah sangat jelas, ukuran kali besar, tetapi ukuran jembatan kecil.” cetusnya
Masyarakat Dusun Airbuaya mulai kecewa dengan persoalan ini, karena daerah lain yang terkena banjir saja mendapat perhatian tetapi daerahnya tidak, ada apa sebenarnya.
Menurut Yahya S, dengan terjadinya 3 kali banjir didaerah tersebut dimana airnya meluap sampai ke pemukiman warga, padahal jembatan Air Buaya adalah salah satu jembatan penghubung jalan trans seram yang menghubungkan kabupaten SBB, Malteng dan SBT tapi ironisnya penanganannya seperti penanganan jalan setapak yang rusak.(Nicko Kastanja).1ยน